Mazmur 121 : 4 — “ Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel.”
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan takut ?
Takut merupakan sebuah reaksi emosi terhadap ancaman, sebuah mekanisme pertahanan yang timbul sebagi
respon dari suatu stimulus tertentu, mungkin ketika ada bahaya atau
bisa juga rasa sakit. Para ahli menyebutkan bahwa rasa takut merupakan
satu dari beberapa emosi dasar yang dimiliki oleh semua manusia, bahkan
ada pula yang mengatakan semua mahluk hidup. Mungkin benar, karena kita
juga tahu bahwa hewan juga punya rasa takut. Jika anda punya anjing dan
melakukan kesalahan, mereka bisa takut kalau dimarahi.
Rasa
takut ada kalanya positif karena bisa mengajarkan kita untuk lebih
hati-hati, lebih punya perencanaan dan lebih menghargai kehidupan. Tapi
itu menjadi negatif kalau kita hidupi terus menerus alias tumbuh menjadi
penakut. Yang jadi masalah, saya melihat ada kecenderungan bahwa rasa
takut bisa melebar dan bertambah parah jika dibiarkan. Mula-mula takut
akan hal kecil, tapi kemudian takutnya menular ke hal-hal lain yang
lebih besar. Orang bisa berubah menjadi paranoid alias ketakutan atau
kecemasan yang berlebihan terhadap hal-hal yang sebenarnya tidak perlu
atau belum terjadi. Yang pasti, rasa takut bisa membuat kita tidak bisa
berpikir, gampang emosi, sulit tidur hingga merusak kesehatan atau
mendatangkan masalah lainnya.
Disamping itu rasa takut juga
berpotensi membuat kita tidak lagi mendengar suara TUHAN atau merasakan
kehadiran-NYA dalam hidup kita. Seumpama seseorang terus berjalan
menjauhi lawan bicaranya, semakin menjauh maka semakin kecil pula suara
yang terdengar hingga lama-lama ia tidak lagi bisa mendengar apapun yang
dikatakan lawan bicaranya diseberang sana. Seperti itulah perasaan
takut yang terus dibiarkan merongrong perasaan kita. Memang benar, ada
saat dimana rasa takut itu bisa muncul ketika kita menghadapi sebuah
atau beberapa masalah, atau ketika menghadapi situasi tak pasti.
Solusi tidak terlihat, sementara kita harus terus berhadapan dengan
masalah tersebut dari detik ke detik. Jika kita terus membiarkan diri
kita dicekam perasaan takut, maka rasa takut ini akan terus menggali
jarak antara kita dengan TUHAN sehingga pada suatu ketika nanti kita
tidak lagi bisa mendengarnya. Ironisnya, kita malah merasa bahwa TUHAN
meninggalkan kita sendirian atau lebih jauh lagi berani menuduh TUHAN
bertindak kejam dan tidak adil terhadap kita.
Mari kita lihat
apa yang terjadi pada saat YESUS ada di dalam perahu bersama
murid-murid-NYA ditengah badai dalam Matius 8 : 23 - 27 — “ Lalu YESUS
naik ke dalam perahu dan murid-murid-NYA pun mengikuti-NYA.
Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu
itu ditimbus gelombang, tetapi YESUS tidur. Maka datanglah
murid-murid-NYA membangunkan DIA, katanya: "TUHAN, tolonglah, kita
binasa." IA berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang
percaya?" Lalu bangunlah YESUS menghardik angin dan danau itu, maka
danau itu menjadi teduh sekali. Dan heranlah orang-orang itu, katanya:
"Orang apakah DIA ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-NYA ?"
Setelah menaiki perahu, YESUS KRISTUS dikatakan tidur di buritan.
Sekonyong-konyongnya ada angin ribut mengamuk, dan murid-murid YESUS
menjadi panik. Apakah itu berarti bahwa TUHAN YESUS tertidur dan lengah?
Tentu saja tidak. Tapi tetap saja reaksi para murid sama seperti
kebanyakan manusia, termasuk kita. Mereka panik dan buru-buru
membangunkan YESUS KRISTUS. Mereka pun berseru : "TUHAN, tolonglah, kita
binasa." TUHAN YESUS yang terbangun tidak berkata, "maaf, AKU
ketiduran..." atau "maaf AKU lengah", tapi perhatikan bahwa yang datang
adalah sebuah teguran.
"TUHAN YESUS berkata kepada mereka:
"Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah YESUS
menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali."
Ada TUHAN bersama mereka, kurang apa lagi ?
Mereka berpikir
bahwa TUHAN seperti manusia yang bisa ketiduran dan kemudian lengah.
Maka dari itu TUHAN YESUSpun menegur dan mengarahkan tegurannya kepada
kurangnya iman mereka yang masih kurang. They were lack of faith, just
like we are most of the times. Kita perlu mencermati bahwa situasi
seperti apapun bukanlah menjadi masalah sulit bagi TUHAN. Sesungguhnya
TUHAN selalu perduli dan tidak pernah lengah dalam memperhatikan kita.
Alkitab dengan jelas berkata: "Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak
tertidur Penjaga Israel". Mazmur 121:4
TUHAN tetap ada
mengawasi dan melindungi anak-anak-NYA yang berjalan bersamanya. TUHAN
YESUS rindu untuk terus memberkati kita, bahkan menjanjikan posisi
sebagai ahli waris Kerajaan-NYA kepada semua orang yang mengasihi-NYA
seperti apa yang tertulis dalam Yakobus 2:5 — “ Dengarkanlah, hai
saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah ALLAH memilih orang-orang yang
dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi
ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-NYA kepada barangsiapa yang
mengasihi DIA?"
Ketika hari-hari yang sulit ini tidak lagi bisa
cukup disikapi dengan hanya mengandalkan kekuatan kita sendiri atau
orang lain, inilah saat yang tepat bagi kita untuk menyadari bahwa tanpa
TUHAN kita tidaklah mampu berbuat apa-apa. Ini saatnya kita harus
menyadari bahwa kita harus mengandalkan kekuatan TUHAN, Raja dari
Kerajaan yang tidak tergoncangkan. Membiarkan rasa takut terus tumbuh
dalam hidup kita tidak akan pernah membawa manfaat apapun. Justru itu
akan semakin memperbesar jarak antara kita dengan BAPA yang baik dan
setia, dan itu akan membuat segalanya justru bertambah runyam.
Karena itu kita harus mengatasi rasa takut kita dengan semakin
mendekatkan diri kepada TUHAN. Kita harus senantiasa berseru kepada
TUHAN dan harus senantiasa membangun hubungan yang semakin intim lagi
dengan TUHAN. TUHAN tidak pernah lengah. TUHAN tidak pernah tertidur
dalam menjaga kita, Israel secara rohani. Apa yang dibutuhkan hanyalah
iman kita. Iman yang teguh, tidak goyah dalam kondisi apapun, iman yang
percaya penuh kepada TUHAN.
Dalam Mazmur dikatakan:
"Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka IA akan memelihara engkau!
Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-NYA orang benar itu goyah." Mazmur
55:23
Dari ayat ini kita bisa lihat bahwa memang ada kalanya
kita harus mengalami masalah-masalah dalam hidup kita. Mungkin atas
kesalahan kita, mungkin dalam rangka didikan dari TUHAN agar kita bisa
menjadi pribadi-pribadi yang lebih dewasa dan bijaksana termasuk secara
rohani. Tapi kita tidak perlu takut berlarut-larut.
Kita selalu
bisa menyerahkan kekuatiran atau ketakutan kita kepada TUHAN, dan TUHAN
berjanji akan selalu memelihara kita. TUHAN tidak akan membiarkan kita
terus menerus goyah, pada saatnya TUHAN akan mengangkat kita kembali ke
permukaan bahkan meninggikan kita, agar kita bisa menjadi
pribadi-pribadi yang lebih dewasa dan bijaksana termasuk secara rohani.
Tapi kita tidak perlu takut berlarut-larut. Kita selalu bisa menyerahkan
kekuatiran atau ketakutan kita kepada TUHAN, dan TUHAN berjanji akan
selalu memelihara kita. TUHAN tidak akan membiarkan kita terus menerus
goyah, pada saatnya TUHAN akan mengangkat kita kembali ke permukaan
bahkan meninggikan kita.
Ada tertulis "Apabila aku ingat
kepada-MU di tempat tidurku, merenungkan ENGKAU sepanjang kawal malam,
sungguh ENGKAU telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-MU
aku bersorak-sorai. Jiwaku melekat kepada-MU, tangan kanan-MU menopang
aku." Mazmur 63:7-9
Dan juga "TUHAN menetapkan langkah-langkah
orang yang hidupnya berkenan kepada-NYA; apabila ia jatuh, tidaklah
sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya." Mazmur 37:23
Seperti itulah indahnya janji TUHAN yang berlaku bagi siapapun yang
mengasihi DIA dengan iman yang teguh. Dalam Mazmur kita bisa pula
menemukan sebuah pesan yang sangat indah, bahwa TUHAN akan selalu ada
bagi kita semua yang setia dan berharap pada-NYA. Mazmur 31:24-25 — “
Kasihilah TUHAN, hai semua orang yang dikasihi-NYA! TUHAN menjaga
orang-orang yang setiawan, tetapi orang-orang yang berbuat congkak
diganjar-NYA dengan tidak tanggung-tanggung. Kuatkanlah dan teguhkanlah
hatimu, hai semua orang yang berharap kepada TUHAN!"
Masalah
seperti apapun boleh datang, namun percayalah TUHAN sanggup melepaskan
anda dari jeratan badai seganas apapun. Karenanya kalahkan rasa takut
dengan iman anda, berpeganglah kepada TUHAN, Sang Penjaga Israel. TUHAN
tidak pernah tertidur dan lengah. TUHAN tidak pernah lengah menjaga
anak-anak-NYA yang selalu mengasihi DIA dengan setia dan dengan iman
yang percaya dan berserah penuh,
AMIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar