Yakobus 4 : 8a — “ Mendekatlah kepada ALLAH, dan IA akan mendekat kepadamu.”
Banyak orang cenderung menjauh dari TUHAN ketika melakukan kejahatan/dosa baik sengaja maupun tidak sengaja. Mungkin ini memang naluri/sifat dasar manusia. Contohnya dalam kehidupan sehari-hari, saat kita bersalah kepada seseorang, tentu kita tidak ingin bertemu, sebisa mungkin menghindar karena malu, takut. Dan karena masalah kecil, mungkin yang dulunya sahabat, jadi enggan bertemu, lambat laun putus hubungan.
Kita pun terhadap TUHAN sering demikian, kita cenderung menjauhkan diri dari TUHAN saat merasa berdosa. Seringkali kita merasa tidak layak, malu, takut menghampiri TUHAN, bahkan mungkin sempat terpikir sepertinya percuma datang ke gereja. Hidup tidak berubah, nanti saja datang lagi ke gereja dan melayani TUHAN saat hidup sudah mulai lebih baik, sudah layak.
Pikiran demikian adalah salah dan iblis sangat berharap kita berpikir seperti itu. Menjadi keinginan iblis jika kita menjauh dari TUHAN karena ketika kita menjauh dari TUHAN, iblis bisa masuk dan menghancurkan hidup kita. Ketika anak TUHAN jatuh dalam dosa, mulai merasa bersalah, kendor dari ibadah, mundur dari TUHAN, mulai berhenti membaca firman, justru di situ iblis bisa menghancurkan kehidupan kita dengan total.
Karena itu, jangan pernah meninggalkan TUHAN karena kita berpikir tidak layak. Kenyataannya, orang setelah jauh dari TUHAN, akan terus bertambah jauh, bertambah hancur dan benar-benar meninggalkan TUHAN. Keadaan manusia di dalam dosa. Mazmur 22 ditulis raja Daud yang hidup bertahun-tahun lamanya sebelum peristiwa TUHAN YESUS disalib. Daud yang diilhami ROH KUDUS, menuliskan dengan sangat detail peristiwa ketika YESUS KRISTUS disalibkan di atas Golgota.
Para ahli penafsir alkitab setuju bahwa keseluruhan pasal ini adalah perkataan YESUS KRISTUS ketika di atas kayu salib. ROH KUDUS adalah ROH yang luar biasa dalam hidup orang percaya. Jika kita penuh dengan ROH KUDUS, dekat dengan ROH KUDUS, ROH KUDUS itu bisa memberitahukan rahasia-rahasia kehidupan yang belum kita alami.
Mazmur 22 : 2 - 3 — “ ALLAHku, ALLAHku, mengapa ENGKAU meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi ENGKAU tetap jauh dan tidak menolong aku. ALLAHku, aku berseru-seru pada waktu siang, tetapi ENGKAU tidak menjawab, dan pada waktu malam, tetapi tidak juga aku tenang." merupakan perkataan TUHAN YESUS KRISTUS saat disalib. YESUS menanggung dosa seisi dunia.
Jika hubungan kita dengan ALLAH jauh seperti yang dikatakan Yesaya 59 : 2 — “ Tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan ALLAHmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat DIA menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga IA tidak mendengar, ialah segala dosamu."
Demikian juga yang dialami Adam di taman Eden. Ketika Adam jatuh dalam dosa, ALLAH tidak bisa berhubungan dengan Adam sehingga harus keluar dari taman Eden. Bukan ALLAH membenci kita tetapi karena ALLAH tidak bisa dekat dengan dosa sehingga ada pemisah antara kita dengan ALLAH ketika kita berbuat dosa.
Karena itu ada satu pemikiran tanpa sadar dalam kita bahwa ketika kita berbuat dosa, ALLAH tidak mau menemui kita dan tidak menghiraukan kita. Ini salah !!! ALLAH sangat mengasihi kita, tetapi tidak bisa menghampiri kita. Keadaan manusia dalam dosa seperti ulat, tidak berdaya, tidak berguna, hanya bisa bergantung kepada BAPA-NYA. Seperti yang tertulis dalam Ayub 25 : 4 - 6 — “ Bagaimana manusia benar di hadapan ALLAH, dan bagaimana orang yang dilahirkan perempuan itu bersih? Sesungguhnya, bahkan bulan pun tidak terang dan bintang-bintang pun tidak cerah di mata-NYA. Lebih-lebih lagi manusia, yang adalah berenga, anak manusia, yang adalah ulat!"
Demikian kadaaan kita orang berdosa di mata TUHAN, semuanya sama, tidak ada yang lebih berharga/lebih berkenan. Di mata TUHAN seperti ulat, tidak ada gunanya, tidak berdaya. Tetapi kita perlu sadar, kita sebagai manusia tidak akan bisa berjuang dengan kekuatan sendiri melawan dosa, melawan kelemahan kita sendiri.
Kita butuh TUHAN. Kita hanya bisa menang atas dosa/ kebiasaan buruk kita kalau TUHAN menolong kita. Yesaya 41 : 14 - 15 — “ Janganlah takut, hai si cacing Yakub, hai si ulat Israel! AKU-lah yang menolong engkau, demikianlah firman TUHAN, dan yang menebus engkau ialah Yang Mahakudus, ALLAH Israel. Sesungguhnya, AKU membuat engkau menjadi papan pengirik yang tajam dan baru, dengan gigi dua jajar; engkau akan mengirik gunung-gunung dan menghancurkannya, dan bukit-bukit pun akan kaubuat seperti sekam."
Yang harus kita lakukan sebagai manusia dosa yang penuh kelemahan bukan berusaha menjadi baik/kudus, tetapi mendekat kepada ALLAH, dan ALLAH akan mendekat kepada kita. Bagaimana mendekat kepada ALLAH sedangkan kita penuh dengan dosa dan ALLAH tidak bisa mendekat kepada kita ? Mazmur 22 : 4 — “ Padahal ENGKAUlah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel." Inilah solusi bagaimana kita mendekat kepada ALLAH.
Dulu waktu Israel keluar dari Mesir, mengapa ALLAH mau diam di tengah-tengah mereka padahal mereka juga orang berdosa. Karena ada puji-pujian dan penyembahan. ALLAH mau hadir di tengah-tengah mereka, manusia berdosa karena TUHAN bersemayam di atas pujian. Kuncinya adalah pujian dan penyembahan. Ketika jemaat TUHAN memuji dan menyembah, ALLAH hadir. Saat kita datang ke gereja dan tidak sungguh-sungguh memuji TUHAN, TUHAN tidak hadir.
Pujian itu seperti membuat tahta untuk TUHAN, di mana ada penyembahan yang berkenan di hati TUHAN, TUHAN hadir di tengah-tengah umat-NYA. Saat kita datang memuji, bernyanyi, bermain musik, kita semua sedang menyediakan tempat supaya TUHAN bisa hadir. Kalau kita berhasil membangun tahta TUHAN dan TUHAN berkenan hadir di tahta itu, ibadah kita tidak sia-sia. Segala permasalah, pergumulan bisa diselesaikan saat TUHAN hadir. Jika kita tidak satu hati dalam menyembah, hanya lip service, kita gagal membangun tahta untuk TUHAN dan tentu ibadah kita sia-sia.
Oleh karena itu pujian dan penyembahan sangat penting. Sebisa mungkin kita berusaha hadir sebelum ibadah dimulai karena kita mau sama-sama membangun tahta. Yang penting, saat pujian penyembahan TUHAN hadir, firman diberitakan dan kita akan merasakan jamahan-NYA. Mengapa ada yang datang dan pulang sepertinya tidak mendapat apa-apa, mungkin karena hadirat ALLAH tidak ada.
Mari mulai berjuang untuk memuji menyembah TUHAN dengan sungguh-sungguh.
Saat kita sehati sepakat datang ke rumah TUHAN, menyiapkan hati sebelum ibadah, sungguh sungguh memuji menyembah, maka TUHAN hadir di tengah kita.
Ini satu-satunya akses kita mendekat pada TUHAN. Mungkin kita tidak punya banyak waktu, tetapi mari tetap memuji menyembah TUHAN baik di gereja, di kantor atau di manapun kita berada.
Setelah menyembah TUHAN, TUHAN dekat dengan kita, barulah kita bisa membersihkan diri kita dari dosa. Yakobus 4 : 8b — “ Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!"
Bagaimanapun komitmen kita melawan dosa, kita tidak mampu, hanya TUHAN yang bisa menolong. Tetapi tentu ini melalui proses, bukan ketika menyembah kita langsung berubah. Ada saatnya kita jatuh lagi dalam kelemahan, tetapi tetaplah mendekat. Perubahan itu butuh proses dan jika kita ijinkan TUHAN menolong, kita akan masuk dalam prosesnya TUHAN (mungkin kita jatuh bangun, ada nasehat, pukulan, teguran). Masuk proses TUHAN seperti berada dalam kepompong dan suatu saat kita akan menjadi kupu-kupu yang indah di mata TUHAN, AMIN.
TUHAN YESUS Memberkati.
Banyak orang cenderung menjauh dari TUHAN ketika melakukan kejahatan/dosa baik sengaja maupun tidak sengaja. Mungkin ini memang naluri/sifat dasar manusia. Contohnya dalam kehidupan sehari-hari, saat kita bersalah kepada seseorang, tentu kita tidak ingin bertemu, sebisa mungkin menghindar karena malu, takut. Dan karena masalah kecil, mungkin yang dulunya sahabat, jadi enggan bertemu, lambat laun putus hubungan.
Kita pun terhadap TUHAN sering demikian, kita cenderung menjauhkan diri dari TUHAN saat merasa berdosa. Seringkali kita merasa tidak layak, malu, takut menghampiri TUHAN, bahkan mungkin sempat terpikir sepertinya percuma datang ke gereja. Hidup tidak berubah, nanti saja datang lagi ke gereja dan melayani TUHAN saat hidup sudah mulai lebih baik, sudah layak.
Pikiran demikian adalah salah dan iblis sangat berharap kita berpikir seperti itu. Menjadi keinginan iblis jika kita menjauh dari TUHAN karena ketika kita menjauh dari TUHAN, iblis bisa masuk dan menghancurkan hidup kita. Ketika anak TUHAN jatuh dalam dosa, mulai merasa bersalah, kendor dari ibadah, mundur dari TUHAN, mulai berhenti membaca firman, justru di situ iblis bisa menghancurkan kehidupan kita dengan total.
Karena itu, jangan pernah meninggalkan TUHAN karena kita berpikir tidak layak. Kenyataannya, orang setelah jauh dari TUHAN, akan terus bertambah jauh, bertambah hancur dan benar-benar meninggalkan TUHAN. Keadaan manusia di dalam dosa. Mazmur 22 ditulis raja Daud yang hidup bertahun-tahun lamanya sebelum peristiwa TUHAN YESUS disalib. Daud yang diilhami ROH KUDUS, menuliskan dengan sangat detail peristiwa ketika YESUS KRISTUS disalibkan di atas Golgota.
Para ahli penafsir alkitab setuju bahwa keseluruhan pasal ini adalah perkataan YESUS KRISTUS ketika di atas kayu salib. ROH KUDUS adalah ROH yang luar biasa dalam hidup orang percaya. Jika kita penuh dengan ROH KUDUS, dekat dengan ROH KUDUS, ROH KUDUS itu bisa memberitahukan rahasia-rahasia kehidupan yang belum kita alami.
Mazmur 22 : 2 - 3 — “ ALLAHku, ALLAHku, mengapa ENGKAU meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi ENGKAU tetap jauh dan tidak menolong aku. ALLAHku, aku berseru-seru pada waktu siang, tetapi ENGKAU tidak menjawab, dan pada waktu malam, tetapi tidak juga aku tenang." merupakan perkataan TUHAN YESUS KRISTUS saat disalib. YESUS menanggung dosa seisi dunia.
Jika hubungan kita dengan ALLAH jauh seperti yang dikatakan Yesaya 59 : 2 — “ Tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan ALLAHmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat DIA menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga IA tidak mendengar, ialah segala dosamu."
Demikian juga yang dialami Adam di taman Eden. Ketika Adam jatuh dalam dosa, ALLAH tidak bisa berhubungan dengan Adam sehingga harus keluar dari taman Eden. Bukan ALLAH membenci kita tetapi karena ALLAH tidak bisa dekat dengan dosa sehingga ada pemisah antara kita dengan ALLAH ketika kita berbuat dosa.
Karena itu ada satu pemikiran tanpa sadar dalam kita bahwa ketika kita berbuat dosa, ALLAH tidak mau menemui kita dan tidak menghiraukan kita. Ini salah !!! ALLAH sangat mengasihi kita, tetapi tidak bisa menghampiri kita. Keadaan manusia dalam dosa seperti ulat, tidak berdaya, tidak berguna, hanya bisa bergantung kepada BAPA-NYA. Seperti yang tertulis dalam Ayub 25 : 4 - 6 — “ Bagaimana manusia benar di hadapan ALLAH, dan bagaimana orang yang dilahirkan perempuan itu bersih? Sesungguhnya, bahkan bulan pun tidak terang dan bintang-bintang pun tidak cerah di mata-NYA. Lebih-lebih lagi manusia, yang adalah berenga, anak manusia, yang adalah ulat!"
Demikian kadaaan kita orang berdosa di mata TUHAN, semuanya sama, tidak ada yang lebih berharga/lebih berkenan. Di mata TUHAN seperti ulat, tidak ada gunanya, tidak berdaya. Tetapi kita perlu sadar, kita sebagai manusia tidak akan bisa berjuang dengan kekuatan sendiri melawan dosa, melawan kelemahan kita sendiri.
Kita butuh TUHAN. Kita hanya bisa menang atas dosa/ kebiasaan buruk kita kalau TUHAN menolong kita. Yesaya 41 : 14 - 15 — “ Janganlah takut, hai si cacing Yakub, hai si ulat Israel! AKU-lah yang menolong engkau, demikianlah firman TUHAN, dan yang menebus engkau ialah Yang Mahakudus, ALLAH Israel. Sesungguhnya, AKU membuat engkau menjadi papan pengirik yang tajam dan baru, dengan gigi dua jajar; engkau akan mengirik gunung-gunung dan menghancurkannya, dan bukit-bukit pun akan kaubuat seperti sekam."
Yang harus kita lakukan sebagai manusia dosa yang penuh kelemahan bukan berusaha menjadi baik/kudus, tetapi mendekat kepada ALLAH, dan ALLAH akan mendekat kepada kita. Bagaimana mendekat kepada ALLAH sedangkan kita penuh dengan dosa dan ALLAH tidak bisa mendekat kepada kita ? Mazmur 22 : 4 — “ Padahal ENGKAUlah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel." Inilah solusi bagaimana kita mendekat kepada ALLAH.
Dulu waktu Israel keluar dari Mesir, mengapa ALLAH mau diam di tengah-tengah mereka padahal mereka juga orang berdosa. Karena ada puji-pujian dan penyembahan. ALLAH mau hadir di tengah-tengah mereka, manusia berdosa karena TUHAN bersemayam di atas pujian. Kuncinya adalah pujian dan penyembahan. Ketika jemaat TUHAN memuji dan menyembah, ALLAH hadir. Saat kita datang ke gereja dan tidak sungguh-sungguh memuji TUHAN, TUHAN tidak hadir.
Pujian itu seperti membuat tahta untuk TUHAN, di mana ada penyembahan yang berkenan di hati TUHAN, TUHAN hadir di tengah-tengah umat-NYA. Saat kita datang memuji, bernyanyi, bermain musik, kita semua sedang menyediakan tempat supaya TUHAN bisa hadir. Kalau kita berhasil membangun tahta TUHAN dan TUHAN berkenan hadir di tahta itu, ibadah kita tidak sia-sia. Segala permasalah, pergumulan bisa diselesaikan saat TUHAN hadir. Jika kita tidak satu hati dalam menyembah, hanya lip service, kita gagal membangun tahta untuk TUHAN dan tentu ibadah kita sia-sia.
Oleh karena itu pujian dan penyembahan sangat penting. Sebisa mungkin kita berusaha hadir sebelum ibadah dimulai karena kita mau sama-sama membangun tahta. Yang penting, saat pujian penyembahan TUHAN hadir, firman diberitakan dan kita akan merasakan jamahan-NYA. Mengapa ada yang datang dan pulang sepertinya tidak mendapat apa-apa, mungkin karena hadirat ALLAH tidak ada.
Mari mulai berjuang untuk memuji menyembah TUHAN dengan sungguh-sungguh.
Saat kita sehati sepakat datang ke rumah TUHAN, menyiapkan hati sebelum ibadah, sungguh sungguh memuji menyembah, maka TUHAN hadir di tengah kita.
Ini satu-satunya akses kita mendekat pada TUHAN. Mungkin kita tidak punya banyak waktu, tetapi mari tetap memuji menyembah TUHAN baik di gereja, di kantor atau di manapun kita berada.
Setelah menyembah TUHAN, TUHAN dekat dengan kita, barulah kita bisa membersihkan diri kita dari dosa. Yakobus 4 : 8b — “ Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!"
Bagaimanapun komitmen kita melawan dosa, kita tidak mampu, hanya TUHAN yang bisa menolong. Tetapi tentu ini melalui proses, bukan ketika menyembah kita langsung berubah. Ada saatnya kita jatuh lagi dalam kelemahan, tetapi tetaplah mendekat. Perubahan itu butuh proses dan jika kita ijinkan TUHAN menolong, kita akan masuk dalam prosesnya TUHAN (mungkin kita jatuh bangun, ada nasehat, pukulan, teguran). Masuk proses TUHAN seperti berada dalam kepompong dan suatu saat kita akan menjadi kupu-kupu yang indah di mata TUHAN, AMIN.
TUHAN YESUS Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar