Cari Blog Ini

Kamis, 26 Juni 2014

► Penghalang Pandangan



Lukas 24:16 — “ Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal DIA.”

Mungkin karena menghabiskan banyak waktu di depan laptop, mata bisa menjadi rabun dekat. jika mata sudah menjadi rabun dekat harus menggunakan kacamata agar bisa melihat benda-benda atau tulisan yang dekat. Tanpa kacamata maka pandangan akan kabur. Ada kalanya kacamata berkabut sehingga jika tidak dilap maka pandanganpun terganggu. Gangguan melihat bukan saja karena mata mengalami masalah, tapi juga ketika pandangan terhalang oleh sesuatu. Misalnya apabila ditutup baik dengan tangan, saputangan dan sebagainya, atau saat ada benda yang memblokir arah mata sehingga benda diseberangnya tidak lagi bisa dilihat. Sebaik-baiknya mata berfungsi, apabila pandangan terhalang maka kita tidak lagi bisa melihat apa yang ada di depan meski masih berada dalam jarak pandang.

Pandangan yang terhalang bukan saja bisa dialami secara fisik pada mata tapi kita juga bisa mengalami itu secara spiritual. Contohnya begini. Kita tahu TUHAN ada, tetapi kita tidak mampu melihat sosok TUHAN dan kasih serta kebaikan-NYA secara benar. Kita tahu akan kebesaran kuasa TUHAN yang tidak terbatas dalam menolong kita, tapi kita tidak bisa melihat itu sebagai sebuah kebenaran yang bisa dipercaya dengan iman. Kita tahu akan ketetapan-NYA, apa yang dilarang, tapi kita mentolerir itu dengan menganggap bahwa TUHAN sedang meleng tidak melihat kita. Kita merasa diingatkan TUHAN, tapi kita ragu dan menganggap itu mungkin cuma perasaan saja. Atau kita sudah terus berdoa tapi sepertinya TUHAN mengabaikan Intinya, ada sesuatu yang menghalangi pandangan iman kita sehingga kita pun lalu ragu hidup tanpa jawaban, atau merasa putus asa, tidak lagi punya semangat dan harapan. Ironisnya, penghalang itu tidak selalu harus sesuatu yang besar. Hal yang sangat kecil sekalipun jika tidak hati-hati bisa menutup pandangan kita dari TUHAN.

Sebuah kisah penampakan YESUS KRISTUS setelah kematian-NYA di atas kayu salib berikut menggambarkan hal itu. Baru saja tiga hari YESUS KRISTUS meninggalkan para murid. Tiga hari adalah waktu yang sangat singkat. Ambil contoh apabila saudara atau teman dekat anda pergi selama tiga hari, anda tentu masih mengenal mereka ketika kembali bukan ? Akan sangat aneh jika anda lupa siapa mereka dan tiba-tiba tidak kenal lagi. Tapi itulah yang terjadi atas para murid. Setelah tiga hari TUHAN YESUS disalibkan, pada suatu ketika dua murid YESUS KRISTUS sedang berjalan menuju sebuah kampung yang letaknya kurang lebih 11 kilometer dari Yerusalem. Sembari berjalan mereka sibuk membicarakan apa yang terjadi. Pada saat itu mereka kemungkinan besar sedang bingung, kalut, mungkin cemas dan tidak tahu harus berbuat apa, goyah melihat apa yang terjadi. Berita simpang siur mengenai hilangnya mayat TUHAN YESUS dari kubur. Apakah mayat TUHAN YESUS diculik atau bangkit seperti kesaksian beberapa perempuan yang bertemu dengan malaikat penyampai kabar itu. Mereka mungkin mulai putus asa, kecewa dan sedih, atau malah mungkin ketakutan akan mengalami nasib yang sama. Takut, kalut, kuatir, bingung, semua berkecamuk jadi satu.

Alkitab mencatat sesuatu yang menarik setelahnya. "Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah YESUS sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka." Lukas 24:15

YESUS KRISTUS tiba-tiba muncul tepat disamping mereka! Sosok yang mengayomi mereka dan mengisi mereka dengan kebenaran Kerajaan ALLAH ada di dekat mereka hanya jarak tiga hari. Harusnya mereka tersentak kaget, bersorak dan menyambut YESUS KRISTUS dengan sangat gembira. Tapi ternyata bukan itu kejadiannya. Yang terjadi adalah mereka ternyata tidak mengenal YESUS KRISTUS. Bagaimana mungkin? Alkitab menyebutkan alasannya. "Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal DIA." Lukas 24:16

Alkitab berkata, ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, dan itu membuat mereka tidak bisa mengenali TUHAN YESUS. Ada awan tebal dan gelap yang menutupi pandangan mereka sehingga mereka tidak bisa melihat Terang. Mereka bahkan belum juga sadar saat TUHAN YESUS sudah menegur mereka dan menjelaskan nubuatan-nubuatan yang tertulis tentang DIA dalam kitab nabi-nabi. Lukas 24:25-27 — “Lalu IA berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-NYA?" Lalu IA menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang DIA dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi."

Sampai disitu pun mereka masih belum mengenal YESUS KRISTUS. Baru ketika mereka tiba di kampung dan TUHAN YESUS mengambil roti dan memecah-mecahkan sambil mengucap berkatlah mereka menyadari bahwa orang yang berjalan bersama mereka sejak tadi ternyata YESUS KRISTUS. Bayangkan dalam perjalanan 11 kilometer panjangnya mereka tidak kunjung menyadari bahwa TUHAN YESUS yang mereka perbincangkan ternyata ada ditengah-tengah mereka. Kebingungan, keraguan, kekecewaan, kesedihan, atau ketakutan menutupi pandangan mereka, membuat mereka tidak mengenali YESUS KRISTUS, meski TUHAN YESUS berada tepat bersama mereka.

Ketika kita bergumul dengan berbagai permasalahan kehidupan, tekanan, masalah, pergumulan atau beban-beban, kita pun bisa mengalami hal yang sama seperti murid-murid YESUS di atas. Kita bisa tidak lagi mendengar atau mengenali TUHAN lagi seperti yang kita kenal sebelumnya. Kita lupa seperti apa kasih dan kebaikan TUHAN, kita mulai meragukan itu semua bahkan meragukan keberadaan-NYA di tengah-tengah kita. Ketika jalan yang kita lalui begitu banyak liku-likunya, kita pun tidak lagi percaya bahwa TUHAN telah menyediakan segala kebaikan di ujung jalan itu. Lalu kita putus asa, kehilangan harapan, dan mulai menuduh TUHAN tidak menepati janji, malah bisa jadi, kita kemudian jatuh ke dalam berbagai alternatif yang menyesatkan dan membinasakan. Padahal kesalahan bukanlah di pihak TUHAN. Masalah ada pada pandangan kita yang tertutup beban penderitaan yang terlalu besar sehingga tidak lagi mengenali-NYA. Bahkan setelah mendengar firman TUHAN sekalipun, orang-orang yang fokus sepenuhnya hanya kepada permasalahan dan beban berat tidak lagi bisa merasakan apapun, sebab awan tebal itu telah terlanjur menutupi hati mereka.

TUHAN sudah berjanji tidak akan pernah meninggalkan kita seperti yang bisa kita baca dalam Yosua 1:5: "...seperti AKU menyertai Musa, demikianlah AKU akan menyertai engkau; AKU tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau", dan TUHAN akan selalu setia akan janji-NYA. Ketika DIA berkata "Marilah kepada-KU, semua yang letih lesu dan berbeban berat, AKU akan memberi kelegaan kepadamu" (Matius 11:28), itu pun tidak akan DIA langgar.

Adakah sesuatu yang membuat anda tidak lagi mengenali-NYA hari ini, menghalangi pandangan anda akan kebaikan, besar kasih, kuasa dan kesetiaan-NYA ? Itu bisa berupa permasalahan yang sepertinya tidak punya jawaban, gelisah, rasa cemas akan sesuatu, sakit yang diderita, atau mungkin pula berbagai godaan daging yang sulit kita tolak. Semua itu bisa menjadi penghalang pandangan kita kepada TUHAN.

Oleh karena itu kita harus memastikan betul bahwa fokus pandangan kita dalam memandang ke depan bebas dari segala sekat yang merintangi atau membatasinya. Agar bisa tetap melihat dan mengenal TUHAN kita harus memiliki pandangan yang bersih dari segala hambatan yang menutupi pandangan kita. Mari singkirkan semua awan kelabu, dan miliki pandangan jernih ke arah TUHAN dan kenali serta imani kembali semua janji-NYA. Hal-hal negatif bisa menghalangi pandangan untuk melihat kebaikan dan kasih TUHAN.

► Dosa sebagai Penghalang

"Ah kamu sudah dipanggil-panggil tetap saja tidak melihat." Seperti itu kata teman saya suatu kali saat saya secara tidak sengaja bertemu dengannya di keramaian. Pada waktu itu ada banyak orang lalu lalang dan saya pun sedang tidak konsentrasi melihat siapa-siapa karena tidak mengira bakal bertemu dengan orang yang saya kenal. Ia berkata bahwa ia sudah melihat saya dari jauh. Saya berjalan menuju ke arahnya, tapi saya tidak melihatnya. Bahkan saat ia sudah mulai memanggil dan melambaikan tangan saya masih saja tidak sadar. Sampai ia hadir tepat di depan saya, barulah saya melihatnya. Mata berfungsi baik, kejadian di siang hari yang terang benderang, tapi ketika pandangan terhalang oleh banyak hal termasuk karena sedang tidak fokus, kita bisa gagal melihat sesuatu yang sebenarnya ada tepat di depan kita.

Banyak orang yang kecewa kepada TUHAN karena menganggap TUHAN tidak mendengar doa mereka atau tidak menjawab permintaan mereka di saat mereka sedang tertimpa masalah. Benar, terkadang masalah waktu kita dengan waktunya TUHAN itu berbeda. Firman TUHAN sudah menyatakan hal tersebut: "Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-KU dari jalanmu dan rancangan-KU dari rancanganmu." Yesaya 55:9

Jarak yang terbentang antara bumi dan langit sangatlah panjang, itu menunjukkan keterbatasan kita dalam mengetahui rencana TUHAN dalam hidup kita. Waktu yang kita anggap terbaik belum tentu yang terbaik di mata TUHAN. Sementara kita harus mengakui bahwa TUHANlah yang tentu paling tahu mengenai apa yang terbaik bagi manusia ciptaan-NYA. Dan apa yang dibuat TUHAN itu adalah segala sesuatu yang indah pada waktunya seperti yang tertulis dalam Pengkotbah 3:11. Atau mungkin apa yang kita minta adalah sesuatu yang salah, tidak berguna atau malah berpotensi merusak kita, itu pun tidak akan dijawab TUHAN. Firman-NYA berkata: "Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu." (Yohanes 4:3). Keduanya mungkin saja menjadi penyebab belum atau tidak datangnya uluran tangan TUHAN menjawab doa kita. Tetapi ada satu hal yang juga harus kita waspadai, dan kita pastikan tidak sedang bercokol bebas dalam diri kita, yaitu DOSA. Dosa yang terus dibiarkan dalam diri kita sesungguhnya bisa menghalangi atau bahkan memutuskan hubungan kita dengan TUHAN. Dan jika itu yang terjadi maka kita bisa terbentur pada banyak masalah.

Dosa bisa menghalangi tersambungnya kita dengan TUHAN di tahta-NYA yang Maha Kudus. Kita harus memastikan benar bahwa tidak ada kejahatan yang kita simpan, tidak ada dosa yang kita sembunyikan lagi dalam diri kita. Dosa itu bisa merintangi hubungan antara kita dengan TUHAN, sehingga DIA tidak mendengar dan menjawab doa-doa kita. Hal ini disebutkan dalam kitab Yesaya. Bunyinya: "Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-NYA tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan ALLAHmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat DIA menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga IA tidak mendengar, ialah segala dosamu." Yesaya 59:1-2

TUHAN tidak pernah terlalu sibuk atau tidak mampu menyelamatkan kita. TUHAN tidak pernah tidak peduli atau cuek. TUHAN tidak tuli. Yang kerap terjadi, dosa-dosa yang ada dalam diri kita dan belum dibereskan, baik yang kita sadari atau tidak ternyata menjadi penghalang terhubungnya kita dengan TUHAN.

Ada banyak orang yang mengira bahwa mereka mampu menyembunyikan dosa dengan rapi sehingga sanggup menipu TUHAN. Itu jelas pikiran yang keliru, karena biar serapi apapun kita menyimpannya, TUHAN akan selalu mengetahuinya dan hal tersebut bisa menjadi penghalang bagi kita untuk menerima berkat dan keselamatan dari TUHAN.

Salomo berkata: "Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi. Berbahagialah orang yang senantiasa takut akan TUHAN, tetapi orang yang mengeraskan hatinya akan jatuh ke dalam malapetaka." Amsal 28:13-14

Oleh sebab itu kita harus rajin memeriksa hati atau diri kita dan apabila menemukan dosa yang masih tinggal, dengan segera membereskan semuanya. Mengakuinya dan bertobat sungguh-sungguh, lalu bertekad tidak mengulanginya lagi. TUHAN YESUS mengingatkan hal yang sama pula. Mari kita lihat Yohanes 5 mengenai kisah YESUS KRISTUS ketika mengunjungi kolam yang disebut Betesda dan menyembuhkan orang yang sudah tiga puluh delapan tahun menderita penyakit. Setelah orang itu disembuhkan, TUHAN YESUS berpesan padanya: "Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk." (Yohanes 5:14). Dosa seperti apapun, baik besar atau kecil haruslah segera diselesaikan, diakui sehingga tidak menjadi penghalang antara kita dengan TUHAN.

Kita mungkin merasa bahwa kita sudah hidup sepenuhnya benar, tapi tetap rajinlah memeriksa diri, karena bisa saja ada penghalang-penghalang yang meski dianggap kecil tapi ternyata memblokir hubungan kita dengan TUHAN. Kita mungkin sudah mengenal TUHAN, mengenal pribadi-NYA, tetapi dosa bisa menghalangi dan menjauhkan kita dari-NYA dan akhirnya mendatangkan petaka. Jangan beri toleransi pada dosa sekecil apapun, karena baik besar atau kecil dosa tetaplah dosa yang bisa menjadi penghalang.

Dalam Galatia dikatakan: "Sedikit ragi sudah mengkhamirkan seluruh adonan." (Galatia 5:9). Karena itu, ingatlah selalu pesan TUHAN YESUS : "Karena itu perhatikanlah supaya terang yang ada padamu jangan menjadi kegelapan." Matius 12:35

Singkirkan segera dosa-dosa yang menghalangi kita dengan TUHAN, sehingga kita bisa tetap terhubung sepenuhnya dengan TUHAN tanpa gangguan apapun. Dosa seberapapun ukurannya dan apapun bentuk atau alasannya tetaplah dosa yang bisa memutus hubungan kita dengan TUHAN, AMIN.

TUHAN YESUS Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar