Cari Blog Ini

Sabtu, 09 November 2013

inner Beauty


 
YOHANES 4 : 29 - 30 — “ Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah DIA KRISTUS itu?" Maka mereka pun pergi ke luar kota lalu datang kepada YESUS.”

Bagi wanita, penampilan merupakan hal yang amat sangat penting.Tak jarang, wanita tak pede, bahkan tak berani keluar rumah tanpa make up atau rambut yang belum ditata. Selain penampilan fisik, yang tak kalah penting untuk kita perhatikan adalah inner beauty.

Ayat di atas memperlihatkan respon luar biasa dari orang-orang atas perkataan seorang perempuan Samaria. Mereka tak hanya tertarik mendengar perkataannya; mereka melakukan tindakan nyata: datang kepada YESUS. Perempuan itu bukan seorang motivator terkenal, tak pula dikenal sebagai seorang yang memiliki kharisma dalam berbicara. Rasanya, dia juga tidak berdandan di siang hari itu karena dia berencana menimba air di sumur.

Mungkin juga dia belum mandi karena baru mau mengambil air untuk mandi. Bahkan sampai beberapa menit sebelumnya, perempuan itu bukan pribadi yang dianggap oleh orang-orang sekitarnya. Gonta-ganti suami sampai lima kali telah mendatangkan cibiran sinis baginya. Berita yang dibawanya pun bukan berita yang menarik perhatian manusia, misalnya, "Mari lihat! Di sana ditemukan emas!" Namun, mengapa kesaksiannya yang singkat dan sederhana di ayat 29 itu direspon dengan sebegitu baiknya oleh para pendengarnya?

Tentunya kita juga menginginkan perkataan kita tidak dicuekin oleh lawan bicara kita seperti yang dialami perempuan Samaria itu. Ternyata, rahasianya adalah pertemuannya dengan TUHAN YESUS di tepi sumur. Perkataan YESUS telah menyembuhkan luka batinnya. Dia melupakan rencananya semula untuk mengambil air, dan putar haluan untuk bersaksi kepada orang-orang tentang YESUS. Sembuhnya hati perempuan itu memunculkan inner beauty yang mampu memesona setiap orang yang berhadapan dengan dia.

1 PETRUS 3 : 3 - 5 — “ Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah, tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata ALLAH. Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada ALLAH; mereka tunduk kepada suaminya."

Banyak orang cenderung lebih memperhatikan penampilan luar atau fisik. Satu hal yang perlu kita ketahui tentang asal atau sumber kecantikan yang diutarakan Petrus, yaitu kecantikan itu bukan datang dari luar (NIV: your beauty should not come from outward adornment). Artinya, bila dalam (hatinya) cantik, kecantikan itu akan memancar keluar. Namun, bukan berarti orang Kristen tidak boleh menggunakan peralatan make up; yang perlu kita ketahui adalah dari mana kecantikan itu berasal agar kita mendapatkan kecantikan sejati. Kita perlu detox hati kita dari racun kepahitan hati dan sakit hati. Sebab, penampilan luar tidak akan banyak pengaruhnya bila dalam hati masih ada kepahitan dan sakit hati.

Mungkin saja perempuan Samaria itu tadinya sibuk berdandan dan mengenakan macam-macam perhiasan untuk menaklukkan laki-laki. Memang dia mampu memikat dan mengikat lima laki-laki untuk menjadi suaminya (kendati hanya untuk sementara waktu). Namun, karena ada kepahitan dalam hatinya, perempuan Samaria itu tidak meraih kebahagiaan yang didambakannya; dia justru tersingkir dari masyarakat. Namun begitu hatinya dipulihkan TUHAN, respon orang-orang sungguh berlawanan dengan respon yang didapatnya sebelumnya.

YOHANES 4 : 28 — “ Maka perempuan itu meninggalkan tempayannya di situ lalu pergi ke kota dan berkata kepada orang-orang yang di situ."

Orang yang memiliki inner beauty memiliki ciri-ciri: selain mampu memesona semua orang, dia juga memiliki karakter mengasihi dan memperhatikan kepentingan orang lain. Ditunjukkan perempuan itu dengan meninggalkan tempayannya, pergi ke kota, bersaksi tentang YESUS demi keselamatan orang lain. Menimba air untuk dirinya jadi kebutuhan nomor dua. Sebelumnya, perempuan Samaria itu cenderung egosentris, ingin menjadi yang paling cantik, ingin semua perhatian tertuju kepada dirinya.

KEJADIAN 24 : 17 - 19 — “ Kemudian berlarilah hamba itu mendapatkannya serta berkata: "Tolong beri aku minum air sedikit dari buyungmu itu." Jawabnya: "Minumlah, tuan," maka segeralah diturunkannya buyungnya itu ke tangannya, serta diberinya dia minum. Setelah ia selesai memberi hamba itu minum, berkatalah ia: "Baiklah untuk unta-untamu juga kutimba air, sampai semuanya puas minum."

Mengasihi dan memperhatikan kepentingan orang lain sebagai ciri orang yang memiliki inner beauty juga dapat kita lihat dalam diri Ribka. Eliezer, pembantu kepercayaan Abraham, diutus majikannya mencari istri untuk Ishak. Kelihatannya sederhana saja syarat Eliezer bagi calon istri Ishak: gadis yang dimintai Eliezer minum, gadis itu mau memberikannya. Saat Eliezer bertemu Ribka dan meminta minum, Ribka segera memberikannya. Tidak sulit memberi minum satu orang, mungkin Eliezer hanya membutuhkan segelas air. Yang luar biasa, Ribka juga memberi minum unta-unta Eliezer sampai puas minum. Itu tidak sedikit. Daya tampung seekor unta kira-kira 50 liter. Seandainya saja Eliezer membawa lima ekor unta, Ribka perlu menimba 250 liter air untuk unta-unta itu. "Fit and proper test" yang dilalui Ribka menunjukkan kualitas pribadinya sebagai gadis yang memiliki inner beauty, yang terlihat dari kepeduliannya kepada orang lain.

YOHANES 4 : 13 - 14 — “ Jawab YESUS kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan KU-berikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan KU-berikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."

Mengapa orang yang masih punya luka batin tidak mampu mengasihi? Sebab dia selalu haus, dan haus lagi. Tak pernah puas walau memiliki banyak uang. Orang yang tak pernah puas tidak mampu mengasihi dan memperhatikan orang lain. Sebaliknya, orang yang minum air kehidupan dari YESUS, orang yang memiliki inner beauty, tidak akan haus lagi. Bukan itu saja. Dia mampu memancarkan "air" yang mengalir dari dalam dirinya untuk memberi dan memuaskan orang lain.

YOHANES 4 : 15 - 18 — “ Kata perempuan itu kepada-NYA: "TUHAN, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air." Kata YESUS kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini." Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata YESUS kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami, sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."

YESUS meminta perempuan itu memanggil suaminya sebagai respon permintaannya akan air hidup. Kelihatannya respon YESUS tidak relevan. Masa minta air saja harus memanggil suami? YESUS bukan mencari-cari, bukan pula mau mempermalukan dia. DIA justru ingin mengungkapkan letak kegagalan perempuan itu: kegagalan dalam rumah tangga. YESUS tahu masa lalunya, problemnya. Dan pasti YESUS juga tahu hari depan seperti apa yang akan dijalani perempuan itu jika dia menerima air hidup dari YESUS.

Jawaban perempuan itu bahwa dia tak punya suami sebenarnya tidak bohong. Itulah sebabnya, YESUS meresponi dengan, "Tepat katamu..." Hanya saja, dia mengutarakan faktanya separuh saja. Menurut saya, perempuan itu bukan pelacur. Saya lebih setuju menyebutnya dengan orang yang gagal dalam berumah tangga. Dia telah menikah lima kali, dan kelima-limanya berakhir dengan kegagalan. Dan laki-laki yang tinggal bersamanya saat itu adalah partner-nya tanpa ikatan pernikahan. Dalam Alkitab terjemahan NIV, ayat 18 menjelaskan status perempuan Samaria itu, "The fact is, you have had five husbands, and the man you now have is not your husband..."

Dalam Yohanes 4 : 21 - 23, Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan perempuan Samaria itu adalah percaya kepada YESUS, dan menyembah DIA dengan cara yang benar. Sebab ayat 23 menjelaskan bahwa ada penyembah-penyembah yang benar, berarti ada pula penyembah-penyembah yang tidak benar. Dengan percaya dan menyembah YESUS dengan cara yang benar, luka batin orang itu akan sembuh, dan kemudian timbullah kecantikan dari dalam hatinya.

YOHANES 4 : 25 - 26 — “ Jawab perempuan itu kepada-NYA: "Aku tahu, bahwa MESIAS akan datang, yang disebut juga KRISTUS; apabila IA datang, IA akan memberitakan segala sesuatu kepada kami." Kata YESUS kepadanya: "AKU-lah DIA, yang sedang berkata-kata dengan engkau."

Perkataan perempuan itu dalam ayat 25 menunjukkan, sebelumnya dia belum bertemu YESUS secara pribadi, sehingga dia tidak mengenali bahwa yang ditemuinya itu adalah YESUS sendiri. Karena itu, walau tadinya sudah mendengar tentang MESIAS, perempuan itu masih punya kepahitan hati karena belum mengenal YESUS. Perkataan YESUS yang memperkenalkan DIRINYA secara pribadi, "AKU-lah DIA (MESIAS) yang sedang berkata-kata dengan engkau" itulah yang mengubah dia.

Mengenal YESUS secara pribadi membuat perempuan itu seketika berubah seperti yang telah kita pelajari pada bagian awal. Dia menjadi pribadi yang perkataannya didengar, dihargai, dan diikuti oleh semua pendengarnya.

Perkataannya yang hanya beberapa patah kata saja itu mampu membawa pertobatan banyak orang. Perempuan itu tidak diberitakan lagi kehidupan selanjutnya, apakah dia menikah lagi atau tidak. Namun yang jelas, dia tidak haus lagi akan kebahagiaan. Hatinya sudah dipuaskan YESUS.

Hati yang telah dipuaskan YESUS akan mampu memuaskan orang lain, mengasihi, dan mengubah keadaan. Seperti perempuan itu, kita pun akan mampu mengubah perilaku anak yang bandel, dihargai pasangan dan orang-orang sekeliling kita. Semua itu dapat terjadi jika kita memiliki inner beauty, Amin.

TUHAN YESUS Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar