Cari Blog Ini

Selasa, 05 November 2013

Kembalilah Nak, Ini AKU BAPAmu !!!



Genaplah nas yg dikatakan oleh kitab suci, bahwa manusia akhir jaman akan kehilangan kasih & menjadi suam. Dan rupanya fenomenal ini melanda gereja2 & umat TUHAN. Hati untuk melayani, hati untuk jiwa2 seakan2 lenyap tersapu oleh berbagai macam kesibukan & beraneka “pelayanan”. Hal ini tak urung menciptakan orang2 Kristen yg hidupnya ekslusif, mengasingkan diri dari dunia luar, sibuk dgn dirinya sendiri & lebih menenggelamkan diri dgn macam2 pelayanan digereja.

Sungguh suatu alasan klise, bahwa kita sibuk digereja, sibuk ikut seminar2 & kita menjadi tdk pernah berinteraksi dgn keluarga besar / masyarakat umum yg notabene blm mengenal TUHAN. Kita adl terang dunia, bila terang berkumpul dgn terang, terang itu tdk ada gunanya. Tetapi bila terang itu berada ditempat gelap, maka terang itu akan memiliki manfaat yg sgt besar.

Seringkali & tanpa sadar kita (yg mengaku Kristen, pelayan TUHAN) sdh menjadi ahli2 Farisi yg menganggap diri sdh benar, hidup kudus, suci, merasa bahwa org diluar Kristen adl org berdosa & patut dijauhi. Seringkali kita menggunakan firman TUHAN “Pergaulan yg buruk merusakan kebiasaan yg baik.” untuk membatasi kita berhub dgn mereka. Padahal seharusnya kita tidak menjauhkan diri dari mereka bahkan seharusnya kita merangkul mereka dgn tetap menjaga hub itu supaya kita tdk terpengaruh dgn kebiasaan buruk mereka.

Makanya tak heran, di luar sana banyak org yg merasa antipati dgn kehadiran org Kristen. Karena ke-eksklusif-an hidup kita, yg tdk mau bergaul dgn org diluar Kristen & hanya mau bergaul dgn sesama org Kristen. Kita bukan lagi menjadi berkat malahan kita menjadi kutuk bagi org lain. Anda tentunya ingat kisah anak yg hilang. Anda tentu mengetahui bgm kisah perjalanan anak ini hingga akhirnya dia bertobat & kembali kerumah Bapanya. Tapi seringkali kita melupakan kisah si anak sulung, seorg anak yg setia tinggal bersama bapanya tapi dia pernah merasakan indahnya hub bapa & anak.

Lukas 15:25-32, menceritakan tindakan yg dilakukan oleh si anak sulung :
1. Dia adl anak yg rajin bekerja terbukti dgn mau menggembalakan ternak milik ayahnya
2. Saat mendengar ada pesta di rumahnya, si sulung memanggil hambanya & bertanya kpdnya
3. Saat mendengar bahwa adiknya telah kembali & ayahya merayakannya, dia langsung marah
4. Dia merajuk, tdk mau masuk kedlm rumah & merasa diperlakukan tdk adil oleh ayahnya
5. Dgn penuh kearifan, ayahnya bertanya kenapa si sulung tdk mau masuk & menjelaskannya.
6. Si sulung tdk terima ayahnya bersikap demikian, dia merasa lebih berjasa karena telah mematuhi semua yg dikatakan ayahnya. Dan merasa adiknya tdk layak untuk mendapatkan penghormatan itu, seharusnya dialah yg mendapat penghormatan itu.
7. Ayahnya adl seorg yg penuh kasih, Bahkan dia merangkul dgn kasih semua anak2nya.

Saat ROH KUDUS membukakan perkara ini kpd saya, saya sungguh terkejut & merasa tertampar. Kenapa ? Karena tanpa sadar saya telah menjadi anak sulung ini, yg merasa sdh rohani, merasa sdh hidup kudus, menganggap diri sbg org penting digereja & saya sdh menipu TUHAN dgn meng-eksklusifkan diri dgn hanya bergaul dgn org Kristen.

Saat bertemu dgn org diluar Kristen / yg masih baru didlm TUHAN, dlm hati saya sdh menghakimi mereka & memandang rendah mereka. Betapa buruknya saya. Kesalahan anak sulung, yaitu :

1. Merasa diri berjasa kpd ayahnya.

Bukankah kitapun sering spt ini, aktif dipelayanan, dipersekutuan, kunjungan & merasa kita layak untuk mendapatkan bayaran atas jerih payah kita. Disini ROH KUDUS hendak memurnikan kembali motivasi kita, apk tujuan yg sebenarnya kita melayani TUHAN. Bukan demi segepok uang / nama kita terkenal, tapi yg TUHAN mau, kita melayani TUHAN atas dasar kasih kita kpd TUHAN. Biarlah hanya nama TUHAN yg dimuliakan.

2. Mencari informasi pada org yg salah.

Seringkali kita lebih mendengarkan gossip daripada kenyataan sebenarnya & bahkan mempercayainya. Bukankah pertengkaran & perpecahan ditengah jemaat & gereja, banyak terjadi karena informasi yg salah. Seseorg yg mengalami kekecewaan akan menebarkan informasi yg salah & itu akan mengkhamirkan banyak org. Jadi, klarifikasilah masalah tsb pada yg bersangkutan.

3. Tidak cross check informasi lagi.

Sebuah pepatah mengatakan kabar burung lebih indah dari kabar yg sebenarnya & anehnya banyak org yg lebih menyukainya bahkan menerima mentah2 berita tsb. Saat si sulung mendengar berita dari pelayannya bahwa adiknya telah kembali & ayahnya memotong lembu tambun, seketika emosinya naik & marah2 tdk mau masuk kedlm rumah. Salah satu kelemahan saya dlm hal penguasaan diri, begitu mendengar suatu kabar yg blm pasti kebenarannya lgs ikut mengomentari / lgs terlibat didlmnya. Dan itu membawa dampak yg buruk bagi psikologi saya & juga dlm hub pertemanan. Bersyukur ada ROH KUDUS yg mendidik & mengajar saya untuk bisa menahan diri, berfikir dgn tenang & cross check lagi dgn nara sumber yg benar & tepat.

4. Tidak punya hub yg intim dgn ayahnya.

Sebuah hub yg sehat ditandai dgn adanya komunikasi antara kedua belah pihak, masing2 pihak dpt mengutarakan apa yg menjadi keinginannya, kerinduannya, harapannya, mimpinya, & itu di sharekan bersama. Saat kesepakatan itu terjalin, masing2 pihak tahu apa yg menjadi tujuan dari hub itu. Komunikasi sgt penting untuk menjaga keutuhan sebuah hub, komunikasi dpt membuka pintu2 yg macet & memecahkan kebekuan sebuah hub. Saking sibuknya mengerjakan pekerjaan ayahnya, anak sulung ini melupakan waktu2 berkomunikasi bersama ayahnya. Makanya tak heran, si anak sulung tdk tahu apa yg menjadi kerinduan si ayah, harapan si ayah, apa yg ada di dlm hati si ayah. Sehingga pada saat ayahnya menyambut kedatangan si anak bungsu. Si sulung menjadi kecewa.

5. Hidup dalam rutinitas.

Hidup dlm rutinitas adl hidup yg sgt membosankan. Bgm tdk, mulai dari bangun tidur sampai tidur terus melakukan pekerjaan yg sama & itu dilakukan terus menerus selama bertahun2 bahkan berpuluh2 tahun. Itu artinya anda hidup dlm rutinitas, padahal TUHAN menciptakan anda untuk menikmati hidup ini dgn 1001 kegiatan yg TUHAN sediakan bagi anda. Ok lah, anda memulai pelayanan sbg usher/kolektan, kemudian berkembang menjadi pembimbing rohani, berkembang lagi menjadi pemain musik, berkembang lagi menjadi ketua persekutuan, berkembang….dan berkembang terus memaksimalkan setiap potensi yg ada dlm diri anda. Saya yakin, hidup anda tdk akan bosan lagi.

6. Tidak mau mengampuni.

Nah ini dia penyakit mematikan yg menggerogoti dari dlm kehidupan anak2 TUHAN. Tanpa sadar, dosa ini membuat mata hati kita menjadi buta terhadap org2 yg membutuhkan KRISTUS. Menjadikan kita org2 egois yg hanya mementingkan keselamatan diri sendiri & tdk peduli akan keselamatan org lain. Sbg anak sulung, dia tentu merasakan penderitaan yg dialami ayahnya. Bgm tdk, saat ayahnya masih hidup, adiknya sdh berani minta warisan & menghambur2kannya dgn pelacur. Itu sama saja dgn mendoakan agar ayahnya cepat mati. Sbg kakak, dia tentu sakit hati ayahnya diperlakukan demikian.

Sikap tdk bersahabat & bermusuhan diperlihatkan saat mendengar adik bungsunya pulang kembali kerumahnya. Bukankah kitapun demikian, kita merasa bahwa org2 yg telah menyakiti kita / org2 terdekat, tdk layak mendpt pengampunan. Terlebih lagi saat kita mendengar bahwa org yg telah menyakiti kita itu ditimpa kemalangan, hati kecil kita akan bersorak kegirangan & berkata “ SYUKURIN… itu lah akibatnya kalau mengganggu aku, aku kan anak TUHAN, TUHAN telah membela aku. Buktinya kamu hancur skrg.” Waduh… jahat sekali pikiran spt itu. Saya akui di hadapan anda, saya telah melakukannya & itu sgt teramat jahat di mata TUHAN. Hal ini membuat saya sama berdosanya dgn org tsb. Pembalasan ada ditangan TUHAN itu benar, tapi kita tdk boleh ikut2an menyumpahinya & bertindak menjadi “tuhan” atas diri org itu. Akibatnya, kita pun akan mengalami hukuman yg sama dari TUHAN. Sakit bukan ?

7. Suka membandingkan diri.

Org2 yg sdh lama berjemaat disuatu gereja terlebih yg sdh lama melayani sering terkena sindrom ini. Merasa bahwa mereka pantas mendptkan penghormatan atas pelayanan mereka, harus diperhatikan, mendptkan fasilitas khusus sbg pelayan TUHAN, merasa lebih rohani, & pada saat muncul org baru dgn kharismanya dgn sistem yg baru. Mulailah timbul syak & mulai membanding2kan dgn sistem yg sdh lama tertanam digereja tsb. Akibatnya akan timbul iri hati, dengki & perpecahan.

Org yg suka membanding2kan sesuatu, sebenarnya karena dia tdk mau terusik keberadaan dirinya & senang berada dizona nyaman. Si sulung merasa, keberadaan dirinya terusik dgn kehadiran kembali si bungsu. Selama ini, dia berfikir hanya dia satu2nya ahli waris & memiliki otoritas penuh. Tapi dgn kembalinya si bungsu, mematahkan kekuasaan mutlak yg dimiliki si sulung. Akibatnya, dia tdk terima & mengambil sikap bermusuhan. Mendengar si sulung tdk mau masuk, ayahnya segera mendatanginya & mengutarakan seluruh isi hatinya. Terjalinnya komunikasi inilah yg membuat hub mereka menjadi pulih. Sikap yg diambil si sulung, yaitu :
A. Rendah hati mau menyadari kesalahannya
B. Berdamai dgn diri sendiri bahwa dia pun adl anak ayahnya & juga sama2 dikasihi.
C. Posisi / urutan kelahiran tdk berpengaruh terhadap sebuah hub, yg mempengaruhi adl bgm kita membangun hub tsb melalui komunikasi yg sehat & benar.
D. Menyadari bahwa setiap org layak mendpt perlakuan & penerimaan yg sama terlepas dari masa lalunya. Karena semua begitu berharga dimata ALLAH.
E. Saat seseorg berbuat dosa yg rusak adl relationshipnya tapi ikatan batin & status tdk rusak.
F. Memperbaiki hub intim dgn ayahnya (kembali kpd kasih mula2).

Judul diatas bukan ditujukan bagi org yg baru bertobat, tapi bagi kita yg notabene sdh melayani TUHAN. TUHAN memanggil kita untuk kembali kpd kasih mula2 & dgn motivasi yg benar dlm melayani TUHAN. Marilah kita introspreksi diri, jangan2 kitapun terjebak dlm posisi Si-sulung. Kiranya ROH KUDUS yg menyucikan & memurnikan kita, Amin.


TUHAN YESUS Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar