Cari Blog Ini

Kamis, 07 November 2013

• Taat Seperti Prajurit yang Baik


Matius 8 : 9 — “ Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya.”

Apa kriteria prajurit yang baik ? Melakukan yg terbaik & rela mengorbankan nyawa demi negara & bangsa itu tentu merupakan kriteria yg baik. Tidak melakukan pelanggaran hukum, disiplin, melindungi & mengayomi warga negara, itu juga merupakan syarat utama. Jika anda penggemar film, maka anda bisa saja mengira bahwa prajurit yg baik adl tokoh2 seperti yg anda tonton, berani mati, tidak terkalahkan di medan pertempuran, gagah berani, tahu & pintar menyusun strategi perang, menguasai jenis2 senjata & hebat dalam bertarung dgn tangan kosong, & terus bertempur meski sudah terluka. Itu pun bisa jadi menunjukkan kehebatan seorang prajurit.

Tapi ada satu hal lagi yg mungkin sering luput dari kriteria kita, terutama apabila kita bukan tentara, yaitu ketaatan. Baik tidaknya seorang tentara / prajurit bisa dilihat dari ketaatan mereka terhadap perintah / instruksi komandannya. Mereka harus patuh mengikuti atasan sesuai garis komando. Jika diperintahkan maju mereka harus siap, jika disuruh mundur mereka pun harus melakukannya. Tidak protes, tidak membantah, tidak membangkang. Seperti itulah prajurit yg baik. Good soldiers obey orders/commands.

Sejauh mana seorang prajurit taat pada perintah komandannya akan menunjukkan kualitas mereka. Jika prajurit bertindak seenaknya dgn hanya mengikuti kehendak sendiri, itu bisa membawa akibat fatal menggagalkan seluruh strategi yg sudah dirancang sebelumnya. Kehidupan Kekristenan juga seharusnya mengacu kepada bentuk ketaatan prajurit seperti ini. Benar, sebagai manusia bisa saja sang komandan salah dalam memberi instruksi atau perintah.

Dalam perjalanan sejarah ada beberapa prajurit yg dipuji karena mereka memilih untuk menolak perintah atasannya karena perintah itu bertujuan jahat seperti yg beberapa kali terjadi pada masa Hitler misalnya. Tetapi secara umum diluar kasus2 pemimpin kejam, seorang prajurit haruslah mentaati perintah atasannya. Jika manusia masih bisa memberi perintah yg salah, ketetapan & perintah TUHAN tidak akan pernah salah. TUHAN tidak akan pernah memberikan perintah dgn tujuan menyusahkan / menghancurkan kita, tetapi justru agar tidak satupun dari kita binasa melainkan agar kita tidak luput dari keselamatan yg sudah DIA anugerahkan lewat YESUS KRISTUS. Jadi kita perlu mengadopsi ketaatan ala prajurit ini dalam mematuhi ketetapan & perintah TUHAN.

Ada sebuah contoh menarik tentang seorang perwira Roma mendatangi TUHAN YESUS untuk memohon kesembuhan hambanya di Kapernaum yang menderita sakit lumpuh dalam Matius 8:5-13. Katanya: "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita." Matius 8:6. YESUS pun setuju untuk menyembuhkan hamba itu dan bermaksud untuk segera ikut menuju rumah sang perwira. Tapi perwira itu menolak. "Tetapi jawab perwira itu kepada-NYA : "TUAN, aku tidak layak menerima TUAN di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh." Matius 8:8. Ia melanjutkan dengan memberi alasan penolakannya, yaitu "Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya." Matius 8:9

Mengapa ia tidak merasa bahwa TUHAN YESUS harus pergi menuju rumahnya di Kapernaum demi menyembuhkan hambanya? Si perwira tahu dimana posisinya. Tidak peduli setinggi apapun pangkatnya dalam kemiliteran, ia tahu bahwa ia sedang berhadapan dengan YESUS, RAJA di atas segala raja. Kalau terhadap komandannya ia harus taat, apalagi terhadap YESUS. Maka ia memutuskan untuk taat sepenuhnya kepada YESUS. Imannya tahu bahwa TUHAN YESUS tidak harus datang jauh2 menjumpai hambanya untuk memyembuhkan.

Sang perwira percaya bahwa sepatah kata saja dari TUHAN YESUS pasti sanggup menyembuhkan hambanya. Dan TUHAN YESUS menyatakan kekaguman-NYA akan ketaatan total yang berdasarkan iman besar sang perwira itu. "Setelah YESUS mendengar hal itu, heranlah IA dan berkata kepada mereka yang mengikuti-NYA: "AKU berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah AKU jumpai pada seorangpun di antara orang Israel." Matius 8:10. Dan yang terjadi adalah tepat seperti apa yang dipercaya oleh si perwira. Hambanya sembuh tepat seperti apa yang dikatakan YESUS, tepat seperti imannya.

Seringkali kita menuntut TUHAN untuk melepaskan kita dari kesusahan tapi enggan untuk taat terhadap perintah dan ketetapan-NYA. Kita menempatkan TUHAN secara keliru, bukan sebagai RAJA atas segala raja tapi malah berada di bawah kita. Kita mau TUHAN tetap mengulurkan pertolongan-NYA ketika kita masih berbuat seenaknya. Kalau TUHAN melarang, maka itu artinya mengekang kebebasan dan kenikmatan kita. Betapa seringnya kita bertindak seperti prajurit sok jago, mengira kita bisa sesuka hati melakukan segala sesuatu hanya berdasarkan pikiran kita, seenaknya berhak memerintah TUHAN dan lupa bahwa TUHAN adalah 'Atasan' yang harus kita taati secara mutlak, tanpa syarat.

Setiap pelanggaran dan ketidaktaatan pada saatnya akan mendapat balasan yang setimpal. (Ibrani 2:2). Bahkan lebih dari itu, dikatakan pula bahwa ketidaktaatan akan membuat murka TUHAN jatuh atas kita. "Barangsiapa percaya kepada ANAK, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada ANAK, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka ALLAH tetap ada di atasnya." (Yohanes 3:36). Karena itulah kita selalu diingatkan untuk menjadi anak2 TUHAN yang taat.

"Sebab itu jadilah penurut-penurut ALLAH, seperti anak-anak yang kekasih dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana KRISTUS YESUS juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-NYA untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi ALLAH." Efesus 5 : 2
Ketaatan penuh seperti prajurit yang baik merupakan harga mati dalam prinsip kehidupan kekristenan. Bukankah YESUS sendiri sudah menunjukkan bentuk ketaatan penuh ini dalam menjalankan karya penebusan-NYA untuk kita? "Dan dalam keadaan sebagai manusia, IA telah merendahkan diri-NYA dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib." Filipi 2 : 8

Ketaatan penuh tanpa banyak tanya seperti ketaatan prajurit kepada komandannya, itulah yang seharusnya menjadi bentuk ketaatan kita kepada TUHAN. Sebuah penyerahan total, penundukan diri yang mutlak, kepatuhan yang dilandasi oleh iman yang percaya sepenuhnya kepada kehendak TUHAN atas diri kita seharusnya mewarnai hidup setiap umat Kristen. Dalam keadaan apapun bentuk ketaatan layaknya prajurit seperti ini sudah selayaknya menjadi prinsip kita. Hari ini marilah kita mulai menyatakan komitmen sungguh2 untuk taat kepada TUHAN, AMIN.


• Shannon Johnson : Pre-Mid-Post Tribulation !!! Bersiaplah !!!

Saya ingin memberikan suatu semangat dan dorongan bagi para mempelai KRISTUS. Entah saudara adalah lima gadis bijak itu, ataupun lima gadis yang bodoh. Ada banyak percekcok-an di antara pada mempelai, dan ini bukanlah yang TUHAN YESUS inginkan. Ini adalah tipu muslihat dan jebakan musuh. Sayangnya, rencana musuh ini bekerja dengan baik di dalam gereja.

Jikalau saudara percaya Rapture/pengangkatan terjadi di awal sebelum tribulasi bersiaplah !!! Jikalau saudara percaya Rapture terjadi di tengah masa tribulasi bersiaplah !!! Jikalau saudara percaya Rapture terjadi setelah tribulasi bersiaplah !!! Karena Wahyu 3:3 mengatakan: Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu.

Apa yang saya dapat dari ayat di atas adalah tidak ada seorang pun yang tahu kapan YESUS akan datang (Karena jikalau engkau tidak berjaga2, AKU akan datang seperti pencuri...). Tidak ada yang tahu kapan pencuri akan datang, tapi kita harus berjaga2 setiap saat. Kita harus tetap menjaga minyak kita, terus berjaga2, dan terus masuk ke dalam pertobatan (koreksi diri setiap saat) agar menjaga jubah kita tetap bersih. Maka dari itu bersiaplah, entah saudara percaya pengangkatan sebelum, di tengah atau sesudah masa tribulasi....bersiaplah...Untuk apa berdebat? Tidak ada gunanya. Dan mohon jangan memberikan komentar yang negatif kepada orang lain. Apabila memang saudara memiliki kata2 yang baik untuk diucapkan, maka katakanlah.

Saya tidak akan pernah mengatakan bahwa pengangkatan akan terjadi di tahun 2013 ataupun di tahun 2014. Saya tidak tahu kapan YESUS akan datang. Tapi saya tahu YESUS sedang datang, dan segera akan datang suatu hari nanti. Dan YESUS akan datang seperti pencuri, maka dari itu saya ingin diri saya dan keluarga saya siap setiap saat. Tapi kita juga harus bersiap terhadap apapun yang bisa saja terjadi, entah itu penganiayaan, kelaparan, perang, kegelapan dan lain2.

Kita harus memiliki pemikiran yg terbuka terhadap apapun di setiap bidang. Mungkin tidaklah mudah, tapi kita harus selalu siap di dalam TUHAN setiap saat. Maka dari itu marilah kita menghentikan perdebatan dan saling mengasihi satu sama yang lain seperti yang telah TUHAN perintahkan kepada kita. Tidak peduli apakah saudara sudah begitu lama mempelajari nubuatan alkitab maupun yang baru saja mempelajari dalam sehari, TUHAN memberikan hikmat kepada setiap anak2-NYA. TUHAN akan memakai siapapun yang TUHAN pilih untuk dipakai. Tetaplah bersiap untuk pengangkatan, baik saudara percaya diawal, tengah, atau sesudah...tetaplah mengasihi satu sama yg lain sebagaimana yg diharuskan dalam alkitab untuk kita lakukan, tetaplah masuk dalam pertobatan sehari2, dan menangkan jiwa2 untuk kerajaan TUHAN, Shalom.


TUHAN YESUS Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar